Sebuah studi baru-baru ini memperkuat bukti bahwa penggunaan masker dapat memperlambat penyebaran virus corona, sedangkan makan di restoran dapat meningkatkan kasus positif corona dan kematian.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat (AS), merilis hasil studi tersebut pada hari Jumat (5/3/2021).
“Semua ini sangat konsisten,” kata Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky, dalam acara briefing di Gedung Putih, Washington.
“Anda mengalami penurunan kasus dan kematian saat Anda memakai masker, dan Anda mengalami peningkatan kasus dan kematian saat Anda makan di restoran secara langsung,” katanya, sebagaimana diwartakan kantor berita Associated Press.
“Ini adalah bukti yang kuat bahwa makan secara langsung di restoran menjadi hal penting yang perlu ditangani jika kita ingin mengendalikan pandemi,” kata William Hanage, seorang pakar dinamika penyakit di Universitas Harvard.
Penelitian baru yang dilakukan CDC itu melibatkan data mulai dari Maret hingga Desember 2020 lalu.
Para periset menyatakan, jika restoran memang tetap buka, harus mengikuti sebanyak mungkin protokol pencegahan, seperti mempromosikan makan di luar ruangan, memiliki ventilasi dalam ruangan yang memadai, meminta karyawan serta pelanggan untuk memakai masker setiap kali mereka tidak makan atau minum.
Penelitian ini memiliki keterbatasan. Misalnya, para peneliti mencoba membuat perhitungan yang mempertimbangkan kebijakan lain, seperti larangan pertemuan massal atau penutupan bar, yang mungkin memengaruhi tingkat kasus dan kematian.
Tetapi, para periset mengakui bahwa mereka tidak dapat menjelaskan semua kemungkinan pengaruh lainnya — seperti pembukaan kembali sekolah.
“Selalu sangat, sangat sulit untuk memastikan hubungan sebab akibat secara menyeluruh,” kata Hanage.
“Tapi, ketika mempertimbangkan hal ini berikut hal-hal lain yang terkait virus, hasil riset tersebut mendukung pesan tentang manfaat pemakaian masker dan bahayanya makan di restoran,” tambahnya.(AP/LIG)

Hobi menyusun kata dan susur gua