Sejumlah negara mayoritas Muslim telah memprotes komentar yang dibuat oleh pejabat tinggi partai yang sedang berkuasa di India. Mereka menuduh petinggi partai itu membuat pernyataan yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Setidaknya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi kepada diplomat India. Dua negara tetangga India, yakni Pakistan dan Afghanistan, juga bereaksi keras terhadap komentar yang dibuat oleh dua pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Di media sosial, beberapa kelompok Muslim menyerukan boikot terhadap barang-barang produksi India. Dan di beberapa bagian India, terjadi pula protes yag ditujukan kepada Partai Bharatiya Janata.
Selama bertahun-tahun, Muslim India sering mendapat perlakuan yang buruk. Kelompok-kelompok hak asasi manusia sempat menuduh Partai Bharatiya Janata mendorong terjadinya ujaran kebencian terhadap Muslim.
Pejabat Partai Bharatiya Janata membantah tuduhan itu, tetapi Muslim India mengatakan serangan terhadap mereka dan agama mereka meningkat tajam.
Kemarahan meningkat sejak pekan lalu, setelah dua pejabat Partai Bharatiya Janata melontarkan komentar yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan istrinya Aisyah.
Hingga Minggu (5/6/2022), tidak ada tindakan yang diambil terhadap kedua pejabat itu. Saat itulah beberapa negara Arab, mulai dari Qatar dan Kuwait, memanggil duta besar India untuk menyampaikan protes. Arab Saudi dan Iran juga dikabarkan melakukan hal sama.
Akhirnya kedua pejabat tersebut diskors. Para petinggi Partai Bharatiya Janata mengatakan “sangat mencela penghinaan terhadap tokoh agama mana pun.”
Kedutaan India di Qatar dan Kuwait mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pandangan yang diungkapkan tentang Nabi Muhammad dan Islam bukanlah pandangan pemerintah India dan dibuat oleh “elemen pinggiran.”
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pihaknya mengharapkan permintaan maaf publik dari pemerintah India. Sementara itu, Kuwait memperingatkan bahwa jika komentar itu dibiarkan begitu saja, India akan melihat “peningkatan ekstremisme dan kebencian.”
Mufti Besar Oman menyebut tindakan kedua pejabat Partai Bharatiya Janata itu sebagai bentuk “perang.” Pihak Masjid Al-Azhar Mesir, pusat pembelajaran agama utama dunia Sunni, menggambarkan pernyataan itu sebagai “terorisme nyata (yang) dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis parah dan perang mematikan.”
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Penghinaan ini datang dalam konteks meningkatnya intensitas kebencian dan penghinaan terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap Muslim.”
Organisasi beranggotakan 57 orang itu mencatat larangan megenakan kerudung di ruang kelas di beberapa negara bagian India dan penghancuran properti Muslim sebagai contoh perlakuan tidak adil pemerintah India terhadap kaum Muslim.
Baru-baru ini, ketegangan agama meningkat setelah umat Hindu menyampaikan tututan lewat pengadilan di kota Varanasi utara agar mereka diizinkan berdoa di pusat keagamaan kaum Muslim abad ke-17. Mereka berpendapat bahwa tempat itu dibangun di atas reruntuhan candi Hindu tua.(AP/RTR/VOA/WAK)

Hobi menyusun kata dan susur gua