Sebuah komplain dari public relation perusahaan perangkat adventure ternama, atas review positif yang dinilai enggak banget oleh PR perusahaan tersebut, telah membuat gaduh jagat maya setelah kisahnya terungkap melalui media sosial. Kegaduhan ini akhirnya diredam oleh pimpinan tertinggi perusahaan tersebut dan sebelumnya dimanfaatkan oleh para kompetitor dan ada pula jenis produksi lain untuk membuat surat terhadap konsumen secara terbuka di media sosial, yang isisnya tentu berbanding terbalik dengan yang disampaikan PR perusahaan perangkat adventure tadi.

Menilik kasus ini, jangan-jangan banyak mereka yang bekerja dibidang public service masih belum paham soal service execellence alias pelayanan prima. Kalau kita cermati di sekitar kita masih banyak pelayanan terhadap publik yang hasilnya tidak memuaskan. Segelintir masyarakat kita juga masih ada yang terlalu toleran ketika hak-haknya sebagai konsumen ‘dikebiri’ oleh pemberi jasa.
Sejatinya service execellence ini tidak hanya untuk mereka para marketing atau public relation. Siapapun sebagai frontliner, harus memberikan pelayanan terbaiknya. Meski pada masa pandemi ini mereka yang tidak memakai masker harus ditegur, seorang security hendaknya tetap memberi kesan baik dalam menegur. Seorang kurir jasa pengiriman paket, saat tahu bahwa paket yang diantarnya adalah layanan express, setidaknya berupaya mengirimkan secepat mungkin, agar konsumen tidak menyampaikan kesan buruk, bahkan kapok menggunakan jasa pengiriman dari perusahaan Anda.

Nah, intinya apapun yang disampaikan konsumen, Anda jangan baperan. Tetap berikan pelayanan yang baik, bahkan bila perlu lebih dari apa yang sudah digariskan kantor Anda. Terutama bagi Anda yang berhadapan langsung dengan publik konsumen. Memberikan apreasiasi dan memberikan yang terbaik pada konsumen adalah satu keuntungan agar costumer perusahaan Anda banyak, sehingga income-pun berjalan dengan baik dan perusahaan akhirnya masih tetap bisa menggaji Anda. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.