Ekuador semakin berada di titik pertemuan dua perdagangan dunia: pisang dan narkoba.
Negara Amerika Selatan ini merupakan pengekspor pisang terbesar di dunia, dengan jumlah sekitar 6,5 juta metrik ton per tahun. Sementara itu, negara tetangganya, Peru dan Kolombia, adalah produsen narkoba terbesar di dunia.
Para penyelundup narkoba memanfaatkan kontainer yang berisi pisang sebagai kendaraan yang sempurna untuk menyelundupkan produk mereka ke berbagai belahan dunia.
Perdagangan narkoba telah membawa kekerasan ekstrem di negara yang dulunya damai ini. Penembakan, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini terutama terjadi di kota pelabuhan Pasifik dan pusat pengiriman pisang, Guayaquil.
Negara ini dikejutkan ketika Fernando Villavicencio, seorang kandidat presiden yang dikenal karena sikapnya yang keras terhadap kejahatan terorganisir, ditembak mati pada tanggal 9 Agustus lalu. Beberapa hari sebelum pembunuhan, Villavicensio menuduh kelompok kriminal Los Choneros dari Ekuador dan pemimpinnya yang dipenjara telah mengancam dia dan tim kampanyenya beberapa hari sebelum pembunuhan.
Para penyelundup narkoba dari Meksiko, Kolombia, dan kawasan Balkan di Eropa juga memanfaatkan Ekuador untuk menjalankan bisnis haram mereka. Hal ini dikarenakan Ekuador menggunakan mata uang dolar AS, memiliki hukum dan institusi lemah, serta kuatnya kelompok kriminal seperti Los Choneros.
Rekor 2.304 metrik ton kokain diproduksi pada tahun 2021 di seluruh dunia, sebagian besar di Kolombia, Peru, dan Bolivia. Pada tahun tersebut, hampir sepertiga kokain yang disita oleh petugas di Eropa Barat dan Tengah berasal dari Ekuador, dua kali lipat dari jumlah yang dilaporkan pada tahun 2018. Demikian menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Penyitaan narkoba dalam jumlah besar telah menjadi lebih umum dalam sebulan terakhir. Para pejabat Eropa telah melakukan penyitaan yang memecahkan rekor setelah memeriksa kontainer yang membawa pisang dari Ekuador.
Pada tanggal 25 Agustus, para pejabat mengumumkan penyitaan kokain terbesar di Spanyol, yaitu 9,5 metrik ton yang disembunyikan di antara kotak-kotak pisang dari Ekuador di dalam kontainer berpendingin.
Para pejabat Belanda juga melakukan penyitaan kokain terbesar yang pernah ada di negara mereka bulan lalu — hampir 8 metrik ton — di dalam sebuah kontainer berisi pisang dari Ekuador. Para pejabat di Yunani dan Italia juga mengumumkan penyitaan kokain yang disembunyikan di dalam kontainer pisang Ekuador tahun ini.
Tampaknya petani pisang, eksportir, perusahaan pelayaran, operator pelabuhan, perusahaan keamanan swasta, agen bea cukai, petugas pertanian, polisi, dan pembeli dapat dimanfaatkan oleh penyelundup narkoba.
Di Ekuador, beberapa penyelundup narkoba membuat perusahaan palsu agar terlihat seperti eksportir pisang sungguhan. Sebagian lainnya telah mengambil alih bisnis legal, termasuk perkebunan. Mereka lantas berkolaborasi dengan perusahaan yang bersedia bekerja sama dalam perdagangan orang. Mereka juga membayar, mengancam, atau menculik supir truk dan pekerja lain untuk membantu memasukkan kokain ke dalam pengiriman pisang.
Kematian akibat kekerasan di Ekuador meningkat dua kali lipat dari tahun 2021 hingga tahun 2022, ketika 4.600 orang meninggal, jumlah terbanyak yang pernah tercatat dalam satu tahun. Negara ini kemungkinan besar akan memecahkan rekor tahunan lagi, dengan 3.568 kematian akibat kekerasan yang tercatat pada paruh pertama tahun 2023. Di Guayaquil, orang-orang hidup dalam ketakutan.
Tidak lebih dari 30 persen kontainer saat ini diperiksa di pelabuhan Ekuador. Pemerintahan Presiden Guillermo Lasso mengatakan bahwa mereka ingin menggunakan pemindai pada seluruh kontainer. Dua belas dari mesin-mesin tersebut seharusnya sudah beroperasi namun hal itu belum terjadi. Demikian dikatakan Jenderal Polisi Nasional Pablo Ramírez, direktur nasional investigasi anti-narkoba Ekuador.
Jose Hidalgo, direktur Asosiasi Eksportir Pisang Ekuador, mengatakan bahwa industri ini lebih rentan terhadap perdagangan orang dibandingkan produk ekspor lainnya karena jumlah kontainer yang digunakan.
Ia menjelaskan bahwa para eksportir menghabiskan sekitar $100 juta per tahun untuk langkah-langkah keamanan. Hal ini termasuk kamera pengintai di perkebunan, pemantauan GPS pada truk, dan identifikasi jalur darat yang membutuhkan patroli polisi untuk menghindari para penjahat.
Namun, beberapa eksportir dituduh terlibat dalam perdagangan kokain. Tuduhan itu muncul dari terungkapnya organisasi di balik perdagangan kokain di Spanyol ternyata beroperasi melalui sebuah perusahaan pengekspor pisang di Machala, sebuah kota di selatan Guayaquil.
Setelah hal tersebut ini dipublikasikan oleh The Associated Press, pejabat pertanian dan bea cukai di Ekuador mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menghapus basis data ekspor pisang yang dikelola oleh pemerintah. Mereka lantas menghapus informasi tentang perusahaan ekspor yang dianggap palsu atau tidak lengkap. Mereka juga membatalkan izin perkebunan pisang seluas 16.000 hektar yang ternyata tidak ada.[AP/VOA]

Hobi menyusun kata dan susur gua