Berkurangnya pemanfaatan kendaraan umum dan beramai-ramainya penggunaan kendaraan pribadi, akan semakin meningkatkan kepadatan lalu-lintas.
Mudik saat ini, telah menjadi contoh bagaimana di kepadatan lalu lintas, yang terbanyak bukan lah transportasi umum, melainkan kendaraan pribadi.
Jebakan modernitas dan kemudahan orang memperoleh kendaraan, meskipun bukan cash, dituding menjadi salah satu faktor makin banyaknya orang beralih menggunakan kendaraan pribadi, meskipun, seperti diungkap pada tulisan sebelumnya, resiko kesehatan fisik dan mental mengintai mereka yang terbiasa terjebak macet dalam aktifitas sehari-hari.
Namun, bagaimana pun kita tidak bisa menunggu ada solusi cepat mengurangi kepadatan lalu lintas. Paling tidak, harus ada cara agar kita bisa menghindari resiko terjebak kepadatan dan resiko terpapar penyakit imbas kepadatan lalu lintas tersebut.
Takut terlambat masuk kerja, adalah sumber stress masyarakat yang tinggal di kota dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi. Untuk menghindarinya, lebih baik Anda berangkat kerja lebih awal, karena keterlambatan imbas terjebak macet justru akan meningkatkan stres dan iritasi.
Stress ini, akan sangat mempengaruhi pada mood seharian saat bekerja. Bila mood sudah terganggu, tidak hanya pekerjaan yang terganggu, namun interaksi dengan teman kerja pun bisa saja terganggu.
Di beberapa kota modern, sistem car pooling telah menjadi solusi, di mana rekan yang rumahnya berdekatan berangkat kerja dengan satu mobil dan dilakukan secara bergantian setiap berangkat kerja. Tentu hal ini harus dilakukan dengan kordinasi kebijakan tata kota setempat, karena bila hanya inisiatif, apa mungkin orang lain berfikir hal yang sama untuk mengurangi kepadatan lalu lintas?
Jika berangkat lebih awal atau dengan sistem car pooling tidak memungkinkan, salah satu cara untuk menghindari stress saat macet adalah dengan mengubah persepsi kita.
Hilangkan fikiran buruk dan Anda harus menggunakan waktu saat terjebak macet sebagai ‘me time’ yang berharga. Mendengar musik favorit adalah salah satu yang bisa menstimulus ketenangan saat terjebak macet.
Bila jebakan macet terjadi saat mudik atau saat berlibur, percakapan ringan yang menggugah hormon kebahagiaan bisa dilakukan. Pun, dengan membuat game-game kecil yang menyenangkan.
Satu hal yang penting, jangan lupa dengan isi perut. Sejumlah penelitian menunjukan bahwa orang yang lapar, emosinya cenderung lebih tinggi ketimbang mereka yang kondisi perutnya stabil. Setidaknya, bawa bekal makanan yang cukup selama dalam perjalanan. Makan camilan kesukaan, setidaknya bisa mengalihkan tekanan karena stress imbas macet.
Yang juga penting untuk dicatat adalah, suasana hati sesaat sebelum keluar rumah, akan mempengaruhi perjalanan Anda. Jika sebelum pergi, Anda bertengkar dengan anggota keluarga lainnya, maka ketika macet, dipastikan peningkatan stress bisa terjadi dua kali lipat.
Untuk itu, mood menjadi sangat penting sebelum melakukan dan selama dalam perjalanan sehingga Anda bisa berfikir mencari ide-ide mengalihkan stress saat terjebak kemacetan, agar perjalanan Anda tetap nyaman dan kesehatan mental dan fisik Anda tidak terganggu. (MIM)

Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.