Vape Rasa Mentol Dikaitkan dengan Risiko Paru-paru yang Lebih Buruk

Vape Rasa Mentol Dikaitkan dengan Risiko Paru-paru yang Lebih Buruk

Share

Sebuah laporan penelitian terbaru menyebut rokok elektrik rasa mentol atau mint dikaitkan dengan fungsi paru-paru yang lebih buruk dibandingkan dengan rokok elektrik bebas mentol.

Penelitian tersebut, yang dirilis Senin [10/4/2023] oleh University of Pittsburgh dalam Respiratory Research, menemukan perokok vapers mentol menghasilkan napas yang lebih dangkal dan fungsi paru-paru yang lebih buruk.

“Banyak orang, terutama kaum muda, secara keliru berasumsi bahwa vaping itu aman, tetapi campuran vaping bebas nikotin pun mengandung senyawa yang berpotensi merusak paru-paru,” kata penulis penelitian senior, Kambez Benam, profesor di Divisi Paru, Alergi, dan Pengobatan Kritis di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.

“Hanya karena sesuatu aman dikonsumsi sebagai makanan, bukan berarti aman untuk dihirup,” tambah Benam.

Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan sistem robot untuk meniru vaping dan pernapasan manusia. “Robot vaping” mampu meniru suhu, kelembapan, volume kepulan, dan durasi perokok, sekaligus mensimulasikan pola pernapasan sehat dan sakit sebagai respons terhadap toksisitas paru-paru yang disebabkan oleh rokok elektrik.

Para peneliti menemukan cairan rokok elektrik yang mengandung mentol menghasilkan lebih banyak partikel mikro beracun di paru-paru dibandingkan dengan cairan bebas mentol.

Selain itu, penelitian tersebut menganalisis catatan pasien yang mengonfirmasi perbedaan fungsi paru-paru antara perokok elektrik mentol, dan perokok non-mentol. Para peneliti menemukan usia, jenis kelamin, ras, tahun merokok dan penggunaan vaping yang mengandung nikotin atau ganja tidak berdampak.

Sebuah penelitian tahun 2019 menemukan aditif umum lainnya dalam cairan rokok elektrik yang mengandung cannabinoid, vitamin E asetat , juga bertanggung jawab untuk menghasilkan partikel kecil beracun, yang dapat masuk jauh ke dalam paru-paru dan melapisi dinding trakea dan bronkus.

Para peneliti mengatakan aditif mentol bisa sama berbahayanya dengan vitamin E asetat. Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian.

Di antara 2,5 juta remaja yang melaporkan merokok rokok elektrik pada tahun 2022, rasa mint dan mentol adalah yang paling populer.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS terus menekan produsen rokok untuk menghilangkan mentol dalam produk tembakau mereka untuk membuat orang menjauh dari vaping dan untuk mencegah kematian.

“Pesan utama yang ingin kami sampaikan adalah untuk orang-orang, terutama anak muda, yang belum pernah merokok sebelumnya,” kata Benam.

“Beralih ke rokok elektrik mungkin merupakan alternatif yang lebih baik dan lebih aman bagi seseorang yang mencoba berhenti merokok produk tembakau biasa. Tetapi, penting untuk memiliki pengetahuan penuh tentang risiko dan manfaat rokok elektrik sebelum mencobanya,” tambahnya.[UPI]

Share
Gogo77
Adam77
Sonitoto
https://157.245.54.14/
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
Kaki777
https://mydaughtersdna.org/