Varian Omicron Jadi Kekhawatiran Para Pemimpin Dunia

Varian Omicron Jadi Kekhawatiran Para Pemimpin Dunia

Share

Varian baru virus COVID-19 yang ditemukan di Afrika membuat organisasi kesehatan internasional dan para pemimpin dunia kembali khawatir. Investor di seluruh dunia juga menunjukkan keprihatinan mereka tentang varian baru ini. Varian virus yang dimaksud yaitu “omicron”.

Otoritas di Belgia dan Israel mengatakan pelancong yang datang dari Afrika baru-baru ini dinyatakan positif terinfeksi varian tersebut.

Tidak jelas apakah versi baru virus ini menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah. Tetapi, banyak negara berusaha mencegah penyebarannya.

Menteri kesehatan Belgia, Frank Vandenbroucke, menyebut varian itu “mencurigakan.” Frank Vandenbroucke melanjutkan: “Kami tidak tahu apakah itu varian yang sangat berbahaya.”

Di Belanda, sebuah pesawat dengan penumpang dari Cape Town, Afrika Selatan, ditahan di landasan selama empat jam untuk pengujian tambahan. Seorang penumpang menyebut situasi itu “konyol.”

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan Eropa perlu berhati-hati sampai lebih banyak diketahui tentang varian tersebut. Dia meminta para pelancong dari Afrika selatan untuk “menghormati aturan karantina yang ketat.” Ia meminta kehati-hatian agar varian tersebut tidak menyebar ke seluruh dunia.

Pelancong yang dites positif di Belgia menghabiskan lebih dari satu minggu di negara itu sebelum mendapatkan tes karena tanda-tanda infeksi ringan. Di Israel, seorang pelancong dan dua orang lainnya dikarantina. Semua individu telah divaksinasi.

Pakar kesehatan mengatakan penyebaran varian di Afrika menunjukkan masalah dengan ketersediaan vaksin yang tidak merata. Kurang dari enam persen orang di Afrika telah sepenuhnya divaksinasi COVID-19.

Michael Head, peneliti kesehatan global di University of Southampton, Inggris, mengatakan varian baru yang datang di Afrika dihasilkan dari negara-negara kaya yang membeli lebih banyak vaksin daripada yang mereka butuhkan. Dia mengatakan negara-negara besar harus berbuat lebih banyak untuk mengirim vaksin ke negara-negara kecil.

Dr. Michael Ryan, kepala kedaruratan di Organisasi Kesehatan Dunia, memperingatkan terhadap “respon spontan” terhadap varian tersebut. Reaksi spontan adalah reaksi yang dilakukan tanpa berpikir atau alasan.

Pemerintah Inggris melarang perjalanan dari Afrika selatan pada Jumat (26/11/2021).

Sementara itu, Amerika Serikat telah mengumumkan pembatasan pengunjung yang berasal dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi.

Adapun Kanada dan Uni Eropa juga telah membatasi pengunjung dari negara-negara Afrika selatan. Dan Jepang mengumumkan karantina 10 hari untuk warga yang datang dari negara-negara di Afrika selatan.(AP/VOA/WAK)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *