Sekarang banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kuliner, penginapan dan sejenisnya berlomba-lomba untuk membuat video promo berdurasi 1 menit sebagai bentuk mendekatkan layanan dengan konsumennya.
Videonya keren-keren memang. Gaya shootnya film banget. Cut to cutnya pakai gaya transisi tercanggih. Tidak lupa dilibatkan pula drone. Wah, nonton videonya berkesan banget karena serasa nonton trailer film. Namun informasi yang didapat apa? Gak dapet apa-apa.
Inilah pekerjaan rumah di jaman canggih ini. Meski tampilan visual bisa sangat canggih di era ini dengan beragam software editing yang memungkinkan menghasilkan gambar keren. Namun, yang lebih penting sebenarnya adalah bagaimana gambar, yang tanpa dialog, sekalipun, bisa menghasilkan informasi yang dibutuhkan konsumen.
Cut to cutnya semua harus menggambarkan informasi layanan jasa yang diperlukan konsumennya. Apa nanti gak kurang canggih? Canggih tidak canggih, tidak jadi penting bila semua produk promosi tidak menggugah penontonya untuk tertarik pada promosi yang ditawarkan.
Bukankah tujuan komunikasi itu adalah membuat orang paham dan lebih baik bersifat persuasif sehingga orang tertarik pada hal yang kita komunikasikan.
Coba deh liat iklan-iklan produk luar negeri, mereka begitu pandai membuat orang tertarik dengan skenario yang pas dan komunikatif. Bahkan banyak humornya. (MIM)
Broadcaster radio senior, pecinta musik, fotografi dan trekking.
