Perusahaan VW Digugat Seorang Petani Karena Dituding Pengaruhi Perubahan Iklim

Perusahaan VW Digugat Seorang Petani Karena Dituding Pengaruhi Perubahan Iklim

Share

Seorang petani Jerman menuntut produsen mobil Volkswagen (VW) karena dianggap ikut bertanggung jawab atas dampak perubahan iklim.

Pria itu, Ulf Allhoff-Cramer, mengklaim tanah yang lebih kering dan hujan lebat yang terkait dengan perubahan iklim telah mempengaruhi ladang, ternak sapi, dan hutan. Dia mengatakan efek ini telah merugikan bisnis keluarganya.

Dalam kasus ini, Allhoff-Cramer meminta VW untuk mengakhiri produksi kendaraan bertenaga bensin pada tahun 2030. Produsen mobil Jerman itu pernah menolak permintaan serupa dari kelompok lingkungan, tahun lalu.

“Petani sudah terpukul lebih keras dan lebih cepat oleh perubahan iklim dari yang diperkirakan,” kata Allhoff-Cramer, baru-baru ini, kepada wartawan. Dia berpendapat bahwa karena VW adalah pembuat mobil terbesar kedua, maka perusahaan itu harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terkait dengan perubahan iklim.

Selama sidang baru-baru ini, pengadilan di kota barat Detmold meminta Allhoff-Cramer dan pengacaranya untuk memberikan rincian tambahan untuk mendukung argumen hukum mereka. Demikian dilaporkan kantor berita Deutsche Presse Agentur (DPA).

Hakim juga menanyakan apakah petani tersebut telah mengalami kerusakan terkait iklim atau baru berupa menghadapi ancaman. Sidang pengadilan berikutnya akan berlangsung pada 9 September 2022.

Kasus ini didukung oleh kelompok lingkungan Greenpeace. Organisasi tersebut telah mendukung upaya hukum serupa di Jerman yang berusaha meminta pertanggungjawaban perusahaan dan pemerintah atas dampak perubahan iklim.

Kasus-kasus seperti itu memiliki keberhasilan yang beragam. Beberapa telah dihentikan, sementara satu berhasil sampai ke pengadilan tinggi Jerman. Tahun lalu, pengadilan tinggi dalam kasus itu memerintahkan pemerintah untuk meningkatkan upaya pengurangan emisi karbon.

Volkswagen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bertujuan untuk mengurangi emisinya “secepat yang dimungkinkan oleh bisnis.” VW telah menetapkan target pada 2050 untuk mengurangi emisi karbon dioksida menjadi nol.

“Volkswagen mendukung perlindungan iklim dan dekarbonisasi cepat di sektor transportasi. Tetapi, kami tidak dapat melakukannya sendirian,” kata pernyataan perusahaan itu. Pihak VW berpendapat bahwa perlindungan iklim dan dekarbonisasi tergantung pula pada aturan pemerintah, perkembangan teknologi dan perilaku pembeli.

VW mengatakan anggota parlemen harus menjadi orang yang memutuskan langkah-langkah perubahan iklim. Perusahaan otomotif itu menyatakan akan “mempertahankan posisi ini dan meminta gugatan itu dibatalkan.”

Pada tahun 2015, Badan Perlindungan Lingkungan AS menemukan VW menggunakan perangkat lunak untuk mencurangi Undang-Undang Polusi California dan Amerika Serikat, dengan mengaktifkan sepenuhnya sistem di knalpot hanya ketika mobil dites oleh badan pemerintah. Perangkat lunak itu sama sekali tidak menyala saat kendaraan melaju.

VW akhirnya meminta maaf atas tindakannya dan membayar denda puluhan miliar dolar.(DPA/AP/WAK)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *