Mendapat tawaran wawancara dari RRI Pro 2 Bandung, dalam rangka World Press Freedom Day (Hari Kebebasan Pers se-Dunia) pada Senin 3 Mei 2021, adalah suatu kehormatan. Salah seorang redaktur tepas.id, Indriyo Margono yang beken dipanggil Morgen, selama menjadi jurnalis radio sejak tahun 2009 sampai 2020, dan sempat menyeberang ke media online tahun 2012, banyak hal yang menjadi pelajaran dan bisa dibagikan.
Tepas.id bersama beberapa senior sejauh ini seringkali berdiskusi untuk membuat jurnalis memiliki nilai tambah. Tidak hanya sekedar mencari dan menulis berita, seorang jurnalis sejatinya juga menjadi agent of change.
Sebenarnya sudah sejak lama jurnalis membangun ini eksis. Barangkali masih ingat seorang jurnalis radio pendiri RRI, Yusuf Ronodiporo yang berperan penting dalam melobby Bung Karno agar membaca ulang proklamasi dan menyiarkannya di radio. Itu salah satu contoh bagaimana seorang jurnalis memberi peran, menjadi bagian dari solusi.
Bahasan itu pula yang didiskusikan tepas.id bersama anchor RRI Pro 2 Bandung, Raya Alifa, Senin pagi. Dalam wawancara tersebut dibahas pula agar warga, para narasumber atau yang ada hubungan dengan suatu berita, tidak perlu takut, karena pihak yang merasa dirugikan dengan pemberitaan memiliki hak jawab.
Pun, dengan konsep jurnalis membangun, setidaknya akan juga membuka wawasan warga bahwa jurnalis bisa membantu memberikan solusi dengan kekuatan data dan fakta dan jaringannya. Pun warga di jaman kekinian memiliki peran memberi informasi dan konteks citizen journalism, yang bisa memberi data awal untuk penelusuran sebuah berita.
Kita Simak yuk wawancara Raya Alifa dari RRI Pro 2 Bandung, bersama redaktur tepas.id yang juga seorang broadcater radio senior di Bandung, Indriyo Margono.
(SRKD)

Penghobi kuliner dan masak masakan tradisional